Mengapa Membaca Al-Quran Meskipun Tidak Mengetahui Artinya

23 June 2009


Kisah ini dalam bahasa indonesia, harap2 sape2 yg baca kisah ni leh faham la.

Dalam kerendahan hati, ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta, ada kekayaan jiwa
Dalam lautan khilaf, ada samudera maaf
Suatu cerita yang indah tentang seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup di
suatu perkebunan di
suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu
lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan
membaca Quran di meja makan di dapurnya. Cucu lelakinya ingin sekali
menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun
semampunya.

Suatu hari sang cucu nya bertanya, ” Kakek! Aku mencoba untuk
membaca Qur’An seperti yang kamu lakukan tetapi aku tidak memahaminya,
dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup
buku. Apa sih kebaikan dari membaca Qur’An? Dengan tenang sang Kakek
dengan meletakkan batubara di dasar keranjang, memutar sambil melobangi
keranjang nya ia menjawab, ” Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan
bawa kemari lagi penuhi dengan air.” Maka sang cucu melakukan seperti
yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba
di depan rumahnya.


Kakek tertawa dan berkata, “Lain kali kamu harus melakukukannya
lebih cepat lagi,” Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan
keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi
tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan
terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air
dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu
mengambil ember sebagai gantinya. Sang kakek berkata, “Aku tidak mau
ember itu; aku hanya mau keranjang batubara itu. Ayolah, usaha kamu
kurang cukup,” maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati
usaha cucu laki-lakinya itu. Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu
mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya, biar
sekalipun ia berlari
secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke
rumah. Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari
sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek
keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, ” Lihat
Kek, percuma!” ” Jadi kamu pikir percuma?” Jawab kakek. Kakek berkata,
” Lihatlah keranjangnya. ” Sang cucu menurut, melihat ke dalam
keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang
itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang
batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam. ” Cucuku, hal
itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur’An. Kamu tidak bisa
memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membaca nya lagi,
kamu akan berubah, luar dalam. Itu adalah karunia dari Allah di dalam
hidup kita.”

Moral of the story, baca la al-quran selalu walaupun tidak memahami isinya semoga dapat menyucikan hati kita ni dan dapat ketenangan dari bacaan al-quran, insyaallah.



0 soseh-soseh:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger template Writer's Blog by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP